Review Shingeki no Kyojin chapter 94

Yeaaaay, chapter 94 sudah keluar!!!
Tulisan ini emang telat sih, tapi gapapa karna gue juga lagi good mood untuk nulis.

Setelah kemenangan Marley atas perangnya melawan Timur Tengah selama 4 tahun, Reiner Zeke dkk kembali ke rumahnya di Liberio. Seperti biasa, Gabi dengan ceria dan bahagia ketika sampai rumah.

Sepertinya juga Falco akan memiliki peran penting kedepannya. Pemikirannya untuk mempercayai Reiner sepertinya akan berakhir bagi mereka berdua bersinkronisasi. (You know what i mean? :v)

Liberio ternyata bukan sepenuhnya tempat tinggal para Eldian. Liberio juga diisi para Marleyan dan Eldian hidup dipisah dengan pembatas sebuah dinding. Kehidupan disana seperti era tahun 50an dimana wanita-wanitanya tertutup dan bertudung.

Di sini juga dilihatkan orang tuanya Colt dan Falco. Menandakan bahwa Zeke bukanlah ayah sebenarnya mereka. Panggilan 'anak' Zeke untuk Colt mungkin lebih ke anak asuh / murid. Kakek nenek Zeke, ayah ibunya Grisha, pun diketahui masih hidup.

Falco melihat barisan orang-orang asing yang digiring prajurit Marley dan tanya siapa orang-orang itu. Kata prajurit itu, orang-orang itu adalah ras eldian yang pikirannya sudah terluka, tak punya keluarga, dan akan dirawat di rumah sakit.

Dan yang membuat chapter 94 rame ini karena adanya sosok baru. Rumor bahwa salah satu orang yang berbaris adalah Eren yang menyamar. Orang gondrong yang jatuh setelah prajurit Marley teriak itu bukan karena takut seperti yang lain, dia jatuh karena tersenggol. Falco pun mengoreksi band lengannya.

Pro orang itu Eren :
- Ga ada orang lain yang cocok dituduh
- Belum diperlihatkannya Eren setelah 4 tahun, kita diperlihatkannya wujud titan Eren di chapter 93. Dan waktu SL ketemu pantai pun rambut Eren udah mulai panjang.

Kontra :
- Terlalu bahaya untuk Eren menyamar apalagi seorang diri ke Marley

Orang itu kan kakinya diamputasi, titan shifter kan bisa regenerasi? Bagi yang pro itu Eren, percaya bahwa selama 4 tahun titan Eren dan Armin udah berkembang dan salah satunya Eren bisa ngontrol regenerasinya.

Selanjutnya Isayama suguhkan cerita yang membuat pembaca memahami keadaan Reiner, mengetahui masa lalunya dan tanggung jawabnya. Membuat pembaca, gue, bersimpati.

Yang gue lihat di sini adalah Reiner ngga bersalah. Dia hanyalah korban dari sistem Marley dan membiarkan dirinya diperalat. Dari kecil dibrainwash untuk membenci sebagian kaumnya (ras eldian) di Pulau Paradis karena telah berbuat iblis. Dan brainwash itu diperkuat sama ibunya sendiri yang membenci kehidupannya (karena cinta sama orang Marley) dan berharap banyak sama anaknya.

Keinginan Karina, ibu Reiner, untuk bisa berstatus terhormat seperti orang Marley makanya Reiner dengan kerja keras mau jadi prajurit.

Reiner bisa jadi calon pewaris titan karena nilai tes akademiknya yang tinggi. Di tes itu Reiner menulis banyak kalimat yang menyatakan kesetiaannya pada Marley (agar dia dan ibunya mendapat status terhormat, itu motivasinya). Diantara para calon, hanya Reiner yang tidak punya kepandaian, hanya sebatas kesetiaan. Tapi Bertold mengagumi kesetiaan Reiner itu dan terus menemaninya. (Makanya waktu episode 11 kemaren pas Bertold ingetin loyalitasnya Reiner, gue merasa.....argh)

Dan penutup chapter ini deep banget. Reiner dan Eren di waktu yang sama mandang langit bareng. Anak laki-laki di dalam dinding yang ingin merasakan hidupnya bebas.




Gue bingung sebenernya, setelah Marley arc ini banyak orang yang benci sama Reiner karena 2 sisinya. Tapi gua melihat Reiner, dan Annie khususnya, berkorban setia untuk Marley demi orang tua mereka bukan karena keinginan mereka sendiri.

Reiner berperang dengan Pulau Paradis pun karena tuntutan misi dan rasa telah meloncati teman-temannya yang gugur karena dirinya (Marcel dan Bertold). Terbayang jika Reiner berpihak pada Paradis? Motivasi besarnya untuk membahagiakan ibunya malah akan berbalik menyengsarakannya. Entah akan diapakan ibunya jika Reiner berpindah pihak. Dan penyesalan Reiner karena Marcel dan Bertold tewas karena menolongnya, membuat Reiner semakin termotivasi untuk menyelesaikan misinya.

Justru gua malah simpati karena dari sekian titan shifter Marley, hanya Reinerlah yang hatinya terbuka akan brainwash Marley. Cuma dia yang sadar sistem Marley yang merugikan ras eldian. Dia mengerti pemerintahan siapa yang sebenarnya iblis. Ini ga explicit dijelasin di manga sih, tapi kalo gua menempatkan posisi pada Reiner, itulah kesimpulan yang bisa gua dapat membandingkan kehidupan Paradis dan Marley.

Ga sabar nunggu chapter selanjutnya. Chapter ini belum juga nampilin Eren dkk yang udah lama kita rinduin. Jujur aja gua penasaran banget sama leadershipnya Hanji dan strategi-strategi apa yang lagi dia pake.

Gimana dengan kalian?

Komentar

Popular 🌟

Rumpaka Kawih: Dina Amparan Sajadah

Alat yang Menggunakan Prinsip Elektromagnetik

MARLEY, ELDIAN, DAN PARADIS